Tidak semua yang aku tulis adalah aku :-)


Pengikut

Selasa, 15 Oktober 2013

Andai kita tak berbeda.

Di ujung malam seperti ini,aku biasanya sudah ada di tempat tidur dan menarik selimutku. Tapi entah mengapa aku sulit menemukan kantuk. Entah mengapa sulitnya mencari kantuk sama sulitnya memahami pikiranmu.

Ini salahku yang memperhatikan akun twittermu yang berkicau bersama orang yang tak kukenal. Seseorang yang tampak mesra. Aku menebak nebak dan karena teka teki itulah yang membuatku sakit parah. Seharusnya tidak ku ikuti rasa keingintahuanku. Tak perlu ku mencaritahu kabarmu dari sudut dunia maya itu. Aku terluka tanpa kutahu apakah itu nyata atau drama belaka?

Aku tak temukan tangis dalam hari harimu,nampaknya setelah perpisahan kita kamu nampak baik baik saja. Tak ada luka,tak ada duka. Aku tak tahu pria macam apa yang dulu pernah kucintai dengan sangat hati-hati.

Hampir setiap malam,atau bahkan..setiap saat aku merindukanmu. Mengingat dulu kita pernah baik baik saja. Aku pernah kau bahagiakan,pernah kau buat senyum,dan pernah kau buat terluka. Pada pertemuan puluhan minggu yang lalu,kamu menggenggam jemariku dan melihat mataku dalam seperti memberitahu kamu tak ingin melepaskanku. Kamu selalu tahu cara untuk memperlakukanku dengan special,itulah yang membuatku mengharapkanmu terlalu tinggi.

Jujur,memang aku tak lagi mencintaimu. Tapi sisa-sisa rasa sakit itu masih ada. Aku belum bisa menerimamu menjauh dengan tiba tiba seperti itu. Mengapa aku tak bisa menerima semua secepat kamu menerima perpisahan kita.

Ingat saat dulu,aku memberitahukan bahwa sudah saatnya shalat maghrib, kamu mengangguk tanda mengerti maksudku. Rasanya aneh mungkin menyuruh seseorang, sesuatu yang aku sendiripun tak tahu bagaimana. Namun aku sadar,aku patut mengingatkan.

Kita memang berbeda,Aku selalu sibuk dengan minggu pagiku di gereja dan kamu dengan shalat 5 waktumu yang selalu kamu usahakan tidak terlewat.

Malamnya kebersamaan yang kuharapkan bertahan lama itu,berakhir dalam beberapa menit. Tiba tiba kau bilang aku berbeda,tiba tiba kau bilang bahwa kita tak bisa bertahan lama. Selama ini kamu kemana? Kenapa baru sekarang kamu ucapkan kita tidak bisa bertahan lama? Selama kamu ucapkan cinta dan rindu,kenapa baru sekarang kamu memahami bahwa kita berbeda?

Jika aku tak mengalungkan salib di leherku, jika aku tak berbeda seperti apa yang kamu bilang, apakah kamu akan menyayangiku seperti aku menyayangimu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar