Tidak semua yang aku tulis adalah aku :-)


Pengikut

Senin, 14 April 2014

Mungkin aku terlalu berharap banyak

Rasanya semua terasa begitu cepat,kita berkenalan lalu tiba tiba merasa perasaan yang aneh. Tak ada percakapan biasa yang hadir diantara kita,seakan akan semua terasa begitu ajaib. Entahlah perasaan ini tumbuh tanpa mauku.

Aku menjadi takut kehilanganmu. Kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku. Nafas yang tercekat saat tau kamu menghilang dari pandangan mata. Salahkah bila kamu selalu ku nomorsatukan?

Tapi...Entah mengapa sikapmu tidak seperti sikapku. Perhatianmu tidak sedalam perhatianku. Kamu mungkin belum paham apa yang aku rasakan. Kamu bahkan tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku sering menjatuhkan air mataku untukmu?

Entah kamu sadari atau tidak kamu sering menyakiti,tapi ku maafkan berkali kali. Aku selalu hanya bisa diam saat sosokmu selalu berubah-ubah. Seberapa tidak pentingnya aku dimatamu? Apa aku hanya sebuah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan juga kamu tinggalkan? 

Dimana letak hatimu? Aku tak bisa bicara banyak,juga tak bisa mengutarakan semua yang sudah terlanjur terjadi. Aku tak bisa mengatakan rindu,jika kamu selalu menciptakan jarak. Aku tak mungkin terus berjuang jika kau selalu menolak untuk diperjuangkan. Aku juga tak mungkin berharap kamu tinggal saat inginmu adalah pergi.

Aku tak bisa apa-apa selain membawa namamu kedalam percakapan panjangku dengan Tuhan. Sadarkah kata-katamu selalu menghancurleburkan mimpi-mimpiku? Kurasa tidak. Persetan dengan perasaanku,kamu tak pernah mau tau apalagi peduli. Terlalu banyak pertanyaan dalam benakku yang membuatku muak sendiri. Aku mengagumi mu yang tidak mengagumiku. Aku menyayangimu yang belum tentu paham rasa sayangku.

Aku bukan siapa-siapa dimatamu dan tidak akan pernah menjadi siapa-siapa. Namun,semua jauh dari harapku. Aku yang terlalu berharap banyak sehingga tak menyadari dirimu yang sebenarnya jauh dari genggaman. Akulah yang bodoh.

Tenanglah aku biasa tersakiti,apalagi sebabnya kamu. Tak perlu basa-basi aku biasa sendiri. Menjauhlah, aku ingin dekat-dekat kesepian saja. Disana lukaku terobati dan tak kutemui orang sepertimu yang berganti-ganti topeng dengan seringnya. Berkata sayang dengan mudahnya.


Dari seseorang yang kehabisan cara membuktikan rasa cintanya.
yang kelelahan memperjuangkan perasaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar